Flange adalah komponen mekanis berbentuk piringan, cincin, atau kerah yang digunakan untuk menyambungkan pipa, katup (valve), pompa, dan peralatan lainnya untuk membentuk satu sistem perpipaan yang utuh.
Fungsinya yang paling utama adalah menyediakan sambungan yang kuat dan kedap, namun tetap memungkinkan kemudahan akses untuk pembersihan, inspeksi, atau modifikas. Ini semua karena sifatnya yang non-permanent (bisa dibongkar pasang menggunakan baut dan mur).
Saat memilih komponen ini, Anda akan selalu dihadapkan pada istilah “kelas” atau “class”. Istilah ini sangat krusial karena menentukan kemampuan flange menahan tekanan dan suhu. Pertanyaan yang sering muncul adalah, “Ada berapa kelas di flange?”
Jawabannya tidak sesederhana satu angka, karena “kelas” flange ditentukan oleh standar yang berbeda-beda, tergantung pada wilayah geografis atau spesifikasi industri.
1. Standar ASME/ANSI: Sistem “Class”
Ini adalah sistem rating yang paling dominan di industri minyak & gas, petrokimia, dan proyek-proyek yang mengacu pada standar Amerika. Standar yang digunakan adalah ASME B16.5 dan B16.47.
Dalam sistem ini, “kelas” disebut sebagai Pressure Class atau Rating Class.
- Kelas yang Tersedia: Class 150, 300, 400, 600, 900, 1500, dan 2500.
Penting untuk dipahami, angka ini bukan berarti nilai PSI (Pounds per Square Inch) secara langsung. Angka “Class” ini adalah penanda rating yang menunjukkan kemampuan flange menahan tekanan pada suhu tertentu. Semakin tinggi angkanya, semakin tebal flange, semakin besar diameter bautnya, dan semakin tinggi kemampuannya menahan tekanan ekstrem.
2. Standar Eropa (EN/DIN): Sistem “PN”
Di Eropa, dan juga sangat umum di Indonesia untuk aplikasi industri umum, waterworks (PDAM), dan HVAC, standar yang digunakan adalah EN 1092-1 (yang banyak menggantikan standar DIN Jerman).
Sistem ini menggunakan istilah PN (Pression Nominale) atau Tekanan Nominal.
- Kelas yang Tersedia: PN 2.5, PN 6, PN 10, PN 16, PN 25, PN 40, PN 63, PN 100, dan seterusnya.
Berbeda dengan sistem “Class”, angka pada “PN” memiliki arti langsung. Angka tersebut menunjukkan tekanan nominal maksimum dalam satuan Bar yang dapat ditahan oleh flange pada suhu ambien (20°C). Contohnya, flange PN16 dirancang untuk tekanan kerja maksimum 16 Bar.
3. Standar Jepang (JIS): Sistem “K”
Standar Industri Jepang (JIS), seperti JIS B2220, sangat umum digunakan di Asia, terutama untuk industri perkapalan (marine), otomotif, dan manufaktur ringan.
Sistem ini menggunakan rating “K”.
- Kelas yang Tersedia: 2K, 5K, 10K, 16K, 20K, dan 30K.
Mirip dengan PN, angka “K” ini juga merujuk pada kemampuan tekanan nominal dalam satuan Bar (atau kgf/cm² yang hampir setara). Contohnya, Flange JIS 10K dirancang untuk tekanan kerja maksimum 10 Bar (kgf/cm²).
Standar Tidak Dapat Digabungkan!
Ini adalah poin paling krusial. Meskipun rating tekanannya terlihat mirip (misalnya Class 150, PN 20, dan JIS 20K), flange dari standar yang berbeda TIDAK DAPAT digabungkan atau dipasangkan.
Mengapa? Karena mereka memiliki perbedaan dimensi fisik yang signifikan:
- Diameter luar (OD)
- Diameter lingkaran baut (PCD – Pitch Circle Diameter)
- Jumlah lubang baut
Memaksakan pemasangan flange beda standar akan menyebabkan ketidakcocokan baut, kebocoran fatal, dan kegagalan sistem.
Jadi, jawaban atas “Ada berapa kelas di flange?” sangat bergantung pada standar apa yang Anda gunakan dalam desain sistem.
- Gunakan Class (150-2500) jika mengacu pada standar ASME (Migas).
- Gunakan PN (10-100) jika mengacu pada standar Eropa/DIN (Utilitas/Air).
- Gunakan K (5K-20K) jika mengacu pada standar JIS (Jepang/Asia).
Jika Anda membutuhkan flange baik itu ASME, PN, maupun JIS, Andalas Mitra Global adalah mitra tepercaya. Kami menyediakan berbagai jenis flange bersertifikasi untuk menjamin keamanan, kekuatan, dan kompatibilitas sistem perpipaan.
Hubungi kami sekarang untuk konsultasi dan penawaran terbaik!