HSE atau Health, Safety, Environment merupakan profesi yang ada di sebagian besar perusahaan industri. Dalam perusahaan biasanya HSE menjadi sebuah departemen atau divisi sendiri, lalu orang yang menempati posisi ini disebut HSE officer. Posisi ini bertujuan untuk menciptakan kegiatan operasional berjalan baik dalam kesehatan, keamanan, serta lingkungan.
Pada berbagai perusahaan industri manufaktur dan pabrik, bidang ini merupakan sistem untuk memastikan karyawan dapat bekerja dengan aman terhindar dari kecelakaan kerja, serta terciptanya lingkungan yang aman dan sehat.
Kalau dengar istilah K3 kamu tidak asing, kan? Nah, HSE juga dikenal sebagai K3 (Kesehatan dan keselamatan kerja). Keduanya hanya sedikit berbeda, lho.
Nah, apakah kamu tertarik untuk menekuni posisi ini? Jika iya, yuk simak artikel ini sampai habis!
Baca juga: 7 Jenis APD untuk Pekerja Konstruksi
Fungsi
Fungsi HSE adalah untuk memastikan bahwa aspek kesehatan, keselamatan, dan lingkungan terjaga dengan baik dalam operasional suatu perusahaan atau organisasi. Ini tentunya sangat penting bagi perusahaan yang bergelut dalam bidang industri manufaktur.
Hal ini juga tertuang dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, fungsi HSE meliputi yaitu:
Mencegah dan meminimalkan kecelakaan
Pertama, fungsinya adalah sebagai acuan keselamatan kerja dalam sebuah perusahaan terutama yang bergerak di industri manufaktur. HSE bertanggung jawab mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya di tempat kerja guna mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera.
Mencegah hilangnya pendapatan
Apakah kamu tahu apabila suatu perusahaan tidak menjalankan fungsi HSE dengan baik maka akan berisiko mengalami kehilangan pendapatan? Nah, akan sangat disayangkan jika hal itu terjadi.
Maka dari itu dengan adanya posisi tersebut dapat mencegah penurunan atau hilangnya pendapatan. Jika suatu perusahaan bisa melakukan pengelolaan dan penerapan standar operasional dengan baik, maka bisa meminimalkan terjadinya penurunan pendapatan bagi perusahaan tersebut. Mengapa demikian? Karena HSE dapat meminimalkan hambatan pada tiga motor penggerak utama, yakni waktu, alat, dan pekerja.
Meningkatkan kepercayaan karyawan
Fungsi lainnya yang nggak kalah penting, nih. Yap, dengan adanya HSE dapat menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas karyawan. Tentunya ini bisa tercipta apabila perusahaan sudah melakukan pengelolaan K3 dengan baik dan sesuai prosedur. Dengan demikian, karyawan akan merasa terlindungi dan secara tidak langsung ikut meningkatkan produktivitas kinerjanya.
Tanggung Jawab dan Tugas HSE Officer
Tanggung jawab utama dari seorang profesional HSE meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko, dan implementasi tindakan pencegahan untuk meminimalkan atau menghilangkan risiko tersebut. Kamu juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keselamatan kerja, serta memastikan bahwa semua karyawan memahami dan mematuhi kebijakan keselamatan yang telah ditetapkan.
Identifikasi dan penilaian risiko
Salah satu tugas penting dari posisi ini adalah mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin ada di tempat kerja. Setelah bahaya diidentifikasi, mereka melakukan penilaian risiko untuk menentukan sejauh mana bahaya tersebut dapat menyebabkan cedera atau kerusakan, serta untuk mengembangkan strategi mitigasi yang efektif.
Pengembangan kebijakan dan prosedur keselamatan
Bbertanggung jawab untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur keselamatan yang sesuai dengan standar industri dan peraturan pemerintah. Mereka juga harus memastikan bahwa kebijakan ini dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan dan diimplementasikan secara konsisten di seluruh organisasi.
Pelatihan dan pendidikan karyawan
Pelatihan dan pendidikan karyawan merupakan bagian integral dari tanggung jawab HSE. Posisi ini harus memastikan bahwa semua karyawan menerima pelatihan yang diperlukan untuk bekerja dengan aman dan memahami risiko yang terkait dengan pekerjaan mereka. Pelatihan ini sering kali mencakup prosedur darurat, penggunaan peralatan pelindung, dan praktik kerja yang aman.
Pemantauan dan evaluasi kinerja keselamatan
Profesional HSE juga bertanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan di tempat kerja. Mereka harus melakukan inspeksi rutin, audit keselamatan, dan meninjau catatan kecelakaan atau insiden untuk mengidentifikasi tren atau masalah yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Dari hasil evaluasi ini, mereka dapat mengembangkan rencana tindakan untuk meningkatkan keselamatan kerja.
Keahlian yang Dibutuhkan dalam Profesi HSE
Untuk berhasil dalam profesi yang satu ini, seseorang perlu memiliki kombinasi keahlian teknis dan soft skills. Berikut adalah beberapa keahlian yang penting:
Keterampilan komunikasi
Sebagai HSE harus memiliki pengetahuan teknis yang mendalam tentang peraturan keselamatan kerja, standar industri, serta prosedur keselamatan dan kesehatan. Mereka juga harus memahami prinsip-prinsip lingkungan yang relevan dengan industri tempat mereka bekerja.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif adalah kunci keberhasilan dalam peran HSE. Kamu harus bisa menyampaikan informasi keselamatan dengan jelas kepada karyawan dan manajemen, serta mampu memberikan pelatihan yang efektif.
Kemampuan analisis
Seorang HSE profesional harus memiliki kemampuan analitis yang kuat untuk menilai risiko, menganalisis data keselamatan, dan mengembangkan solusi untuk masalah yang kompleks. Keterampilan ini penting dalam mengidentifikasi tren dan merancang strategi pencegahan yang efektif.
Skill komputer
Kendati tugas HSE adalah membuat dan mewujudkan lingkungan yang aman di lapangan atau tempat kerja, namun posisi ini juga mesti menguasai skill komputer, lho. Kemampuan ini untuk membantu dalam membuat laporan kerja seperti misalnya JSA (Job Safety Analysis).
Perbedaan HSE dan K3
HSE (Health, Safety, Environment) dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki sejumlah perbedaan, meski tidak terlalu signifikan, tetapi penting nih untuk mengetahui perbedaan keduanya. Berikut di antaranya:
1. Cakupan kerja:
- HSE: Meliputi Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan. Ini berarti HSE tidak hanya berfokus pada keselamatan dan kesehatan karyawan di tempat kerja tetapi juga mencakup perlindungan lingkungan dari dampak operasional perusahaan.
- K3: Fokusnya lebih pada Keselamatan dan Kesehatan Kerja saja, yaitu memastikan bahwa tempat kerja aman dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan dan keselamatan pekerja.
2. Fokus Utama:
- HSE: Memiliki pendekatan yang lebih luas dengan mempertimbangkan tidak hanya kesejahteraan karyawan tetapi juga dampak lingkungan yang dihasilkan oleh aktivitas industri.
- K3: Lebih terfokus pada aspek keselamatan dan kesehatan karyawan di tempat kerja, tanpa mencakup aspek lingkungan secara eksplisit.
3. Penerapan:
- HSE: Diterapkan di berbagai industri yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, seperti industri minyak dan gas, manufaktur, dan konstruksi.
- K3: Diterapkan di semua jenis tempat kerja dengan fokus pada perlindungan karyawan dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
4. Regulasi dan Standar:
- HSE: Mengacu pada berbagai standar dan regulasi yang tidak hanya terkait dengan keselamatan kerja tetapi juga regulasi lingkungan seperti pengelolaan limbah dan pengendalian polusi.
- K3: Lebih terkait dengan peraturan yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja, seperti Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di berbagai negara.
Pentingnya profesi HSE dalam industri modern
Dalam era industri modern, profesi HSE menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan. Organisasi yang mengabaikan aspek-aspek ini berisiko menghadapi sanksi hukum, kerugian finansial, dan reputasi yang buruk. Oleh karena itu, keberadaan seorang praktisi HSE kompeten sangat penting untuk memastikan keberlanjutan operasional dan keselamatan jangka panjang perusahaan.