Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan yang memenuhi kebutuhan hidup masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan agar kualitas hidup dapat terus terjaga secara berkelanjutan. Dengan pembangunan berkelanjutan, kita berusaha mengembangkan masyarakat dan perekonomian tanpa merusak sumber daya alam dan lingkungan hidup yang esensial bagi keberlangsungan kehidupan di bumi.
Secara global, pembangunan berkelanjutan diatur dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tujuan utama pembangunan berkelanjutan mencakup pengentasan kemiskinan, penyediaan pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, energi bersih, pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan penanganan perubahan iklim, yang semuanya diarahkan untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan adil hingga tahun 2030.
4 Pilar Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan didasarkan pada empat pilar utama yang saling berkaitan:
1. Pilar Sosial
Menjamin keadilan sosial, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui akses pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender.
2. Pilar Ekonomi
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, inovasi industri, serta penciptaan lapangan kerja yang layak.
3. Pilar Lingkungan
Melindungi dan melestarikan lingkungan, termasuk pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan mitigasi perubahan iklim.
4. Pilar Hukum dan Tata Kelola
Menegakkan sistem hukum yang adil serta tata kelola yang baik untuk mendukung semua aspek pembangunan tersebut.
Contoh Penerapan Pembangunan Berkelanjutan
Di sektor industri, penerapan pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan melalui penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang efisien, dan pemilihan material yang tidak merusak ekosistem. Misalnya, banyak perusahaan mulai mengadopsi energi terbarukan serta menggunakan produk yang tahan lama dan aman untuk lingkungan.
Contoh lainnya yakni industri minyak dan gas yang seringkali menggunakan jalur pipa untuk transmisi dan distribusi. Mereka memilih pipa carbon steel karena dapat mengalirkan berbagai jenis fluida tanpa risiko kebocoran atau kerusakan. Alhasil lingkungan sekitar terhindar dari pencemaran zat-zat kimia yang berbahaya.
Industri manufaktur dan pabrik juga banyak menggunakan pipa carbon steel untuk menjaga operasional yang berkelanjutan. Pipa ini sering dipakai pada saluran uap (steam) maupun udara bertekanan ekstrem.
Mengapa demikian?
Pasalnya, pipa carbon steel tahan panas dan tetap stabil saat digunakan mengalirkan fluida bersuhu tinggi, seperti uap panas dalam proses industri.
Penggunaan pipa carbon steel juga berkontribusi dalam mendukung industri ramah lingkungan karena sifatnya dapat didaur ulang. Dengan ketahanan yang baik terhadap korosi jika dilapisi dengan pelapis khusus, pipa ini membantu mengurangi kebutuhan penggantian yang sering, sehingga mengurangi limbah material dan dampak lingkungan.
Sementara untuk industri pangan, para pengusaha terus berkomitmen untuk beralih ke kemasan biodegradable demi mengurangi pencemaran plastik dan limbah tak terurai.
Sebagai penutup, pembangunan berkelanjutan adalah kebutuhan mendesak bagi semua pelaku industri dan masyarakat. Dengan mengadopsi praktik ini, mari wujudkan kehidupan yang adil, sejahtera dan cerah untuk anak cucu kita!
