Pengertian Smelter Pertambangan – Anda tahu mungkin dari kita sering mendengar tentang keharusan seluruh perusahaan tambang membangun smelter, tapi apa sih smelter itu? Untuk apa dan siapa? Baik, kami akan bahas mengenai arti smelter pada industri pertambangan.
Pada industri pertambangan mineral logam, smelter adalah bagian dari proses sebuah produksi, mineral yang ditambang dari alam umumnya masih tercampur dengan kotoran atau material bawaan yang tak diinginkan. Nah, material bawaan inilah yang perlu dibersihkan, selain itu juga harus dimurnikan dengan smelter.
Smelter sendiri merupakan sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berguna untuk meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas dan perak hingga memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut harus meliputi pembersihan mineral logam dari kotoran bawaan dan menjalani pemurnian.
Baca juga : Inilah Perbedaan Distributor Supplier Agen dan Reseller
Bagi seluruh perusahaan pertambangan di Indonesia, baik yang besar atau kecil, pembangunan Smelter sangat di wajibkan. Menurut data yang dihimpun dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan saat artikel ini ditulis, ada sekitar 70-an perusahaan yang sekarang sedang melakukan pembangunan Smelter. Dan 70 perusahaan ini merupakan bagian dari 250 perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP).
Dari 70 perusahaan yang berkomitmen, ada sekitar 25 perusahaan yang berada pada tahap proses akhir pembangunan smelter. Tercatat 15 perusahaan tengah melakukan ground konstruksi dan 10 perusahaan tengah konstruksi. Sisa ada 16 perusahaan yang baru mengurus izin analisis mengenai dampak lingkungan. Terdapat juga 112 perusahaan yang masih dalam proses studi kelayakan. Sisa perusahaan belum melakukan apapun.
Pemerintah mengatakan saat ini ada 30-an perusahaan pertambangan baru yang sudah plain membangun smelter untuk pengolahan bauksit, nikel, alumina dan bijih besi. Dari jumlah itu, 15 di antaranya bakal merampungkan pembangunan smelter.
Waktu yang dibutuhkan untuk membangun satu pabrik pengolahan bijih mineral sekitar 3 tahun. Pemerintah mewajibkan perusahaan pertambangan agar membangun pabrik pengolahan bijih mineral (smelter). Karena hingga saat ini baru beberapa perusahaan tambang yang baru menaati peraturan. Pemerintah mengimbau agar perusahaan tambang bisa cepat membangun smelter.
Pembangunan Smelter Pertambangan
Mengapa pemerintah mewajibkan pembangunan Smelter?
• Menambah Nilai Jual dari Mineral
• Meningkatkan Investor dalam atau pun luar negri
• Membuka lapangan kerja baru
Setelah membaca sedikit mengenai Smelter, akan ada beberapa opini pro dan kontra. Pada dasarnya pemerintak berupaya untuk memperbaiki perekonomian bangsa, meningkatkan nilai hidup rakyat dan mengembalikan citra pertambangan banyak dicap sebagai perusak alam.
Dilihat dari sisi ekonominya, nilai jual mineral akan jauh berbeda jika telah diolah, bukan lagi berbentuk bijih atau konsentrat. Bukan hanya nilai jual yang meningkat, tapi pengotor bijih atau konsentrat tersebut masih dapat dimanfaatkan.
Tapi memang ada beberapa kendala dalam pembangunan smelter ini antara lain :
1. Pembebasan tanah atau lahan yang susah. Harga tanah memang akan melambung tinggi karena adanya pembangunan proyek.
2. Pasokan dan ketersedian listrik. Dalam industri, listrik menjadi sangat penting agar pabrik tetap memproduksi. Tapi wilayah pertambangan bukanlah wilayah perkotaan, jadi akan sangat susah mendapatkan pasokan yang memadai.
3. Perizinan pembangunan smelter berbelit-belit dan terlalu lama.
4. Terbatasnya biaya juga menjadi masalah dalam pembangunan smelter.
Perlu diketahui produksi pertambangan itu meliputi : bauksit, alumina, bijih besi, timah, nikel, tembaga, emas dan perak. Seperti yang Anda tahu juga bahwa Indonesia adalah salah satu supplier tembaga terbesar di dunia, apalagi banyak perusahaan tambang di Indonesia ini.
