>
>
Inilah Macam-macam Media yang Mengalir di Industri Petrokimia dan Material yang Digunakan

Inilah Macam-macam Media yang Mengalir di Industri Petrokimia dan Material yang Digunakan

21 March 2025
Oleh: Dharmajati
media di industri petrokimia

Industri petrokimia adalah salah satu sektor yang sangat bergantung pada penggunaan berbagai media cair dan gas dalam operasionalnya. Dari gas alam hingga larutan kimia agresif, semua memiliki peran penting dalam produksi bahan baku kimia. Oleh karena itu, pemilihan material untuk menangani media ini sangatlah krusial guna menjaga efisiensi dan keamanan. Jadi, apa saja sih macam-macam media yang mengalir dan juga material yang biasanya digunakan di industri petrokimia? Nah, untuk selengkapnya simak sampai habis yaa!

Macam-macam Media yang Mengalir di Industri Petrokimia

Gas Alam dan Produk Turunannya

Gas alam merupakan salah satu bahan baku utama dalam industri petrokimia. Terdiri dari metana, etana, propana, dan butana, gas ini digunakan untuk produksi bahan kimia seperti amonia dan metanol.

Minyak Mentah dan Produk Olahannya

Minyak mentah adalah bahan baku utama dalam pembuatan bahan bakar dan produk petrokimia lainnya. Melalui proses penyulingan, minyak mentah menghasilkan bensin, diesel, dan bahan kimia dasar seperti etilena dan propilena.

Bahan Kimia Cair dan Larutan Kimia

Industri petrokimia menggunakan berbagai bahan kimia cair seperti asam sulfat, natrium hidroksida, dan pelarut organik. Penanganan yang tepat sangat penting untuk menghindari kebocoran dan kontaminasi.

Uap dan Air Bertekanan

Uap digunakan sebagai sumber energi dalam proses produksi, sementara air bertekanan berfungsi dalam pendinginan dan pembersihan peralatan.

Gas Beracun dan Korosif

Beberapa gas dalam industri ini bersifat beracun dan korosif, seperti hidrogen sulfida (H₂S) dan klorin. Penanganan yang hati-hati serta pemilihan material tahan korosi sangat diperlukan.

Baca Juga: Blind Flange: Pengertian, Fungsi, hingga Dimensi

Material yang Digunakan untuk Mengalirkan Media di Industri Petrokimia

Industri petrokimia adalah sektor yang sangat bergantung pada bahan material dengan sifat fisik dan kimia yang unggul. Material-material yang digunakan harus mampu bertahan terhadap kondisi ekstrem seperti tekanan tinggi, suhu ekstrem, dan paparan bahan kimia korosif. Berikut adalah peran serta karakteristik beberapa material utama yang digunakan dalam industri ini.

Carbon Steel

Carbon steel adalah salah satu material paling umum digunakan dalam industri petrokimia karena kekuatan mekaniknya yang tinggi dan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan material lainnya. Berikut adalah beberapa alasan utama penggunaannya:

Keunggulan Carbon Steel:

  • Kekuatan Tinggi: Dengan kandungan karbon yang bervariasi (low carbon steel, medium carbon steel, dan high carbon steel), material ini memiliki sifat mekanik yang dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.
  • Ketahanan terhadap Tekanan Tinggi: Banyak digunakan untuk pipa dan tangki penyimpanan yang menangani fluida bertekanan tinggi.
  • Kemudahan Fabrikasi: Mudah dibentuk, dilas, dan diproses untuk aplikasi yang berbeda.
  • Harga Ekonomis: Lebih murah dibandingkan stainless steel atau alloy steel, sehingga menjadi pilihan utama untuk komponen besar.

Kelemahan Carbon Steel:

  • Rentan terhadap Korosi: Terutama saat terpapar lingkungan yang mengandung kelembapan tinggi atau bahan kimia agresif.
  • Rentan terhadap Oksidasi pada Suhu Tinggi: Membutuhkan perlindungan tambahan seperti pelapisan atau galvanisasi untuk meningkatkan ketahanannya.

Dalam industri petrokimia, carbon steel banyak digunakan untuk pipa transportasi minyak dan gas, tangki penyimpanan, dan struktur pendukung yang tidak mengalami paparan bahan kimia sangat korosif.

Stainless Steel

Stainless steel adalah material yang memiliki ketahanan tinggi terhadap korosi, sehingga sering digunakan dalam lingkungan yang mengandung bahan kimia agresif. Material ini mengandung kromium minimal 10,5%, yang membentuk lapisan pasif untuk mencegah oksidasi dan korosi.

Jenis-Jenis Stainless Steel dan Aplikasinya:

  1. Austenitic Stainless Steel (304, 316, 321)
    • Memiliki ketahanan korosi yang sangat baik.
    • Banyak digunakan dalam pipa dan peralatan proses kimia yang menangani cairan korosif.
  2. Ferritic Stainless Steel (430, 446)
    • Lebih tahan terhadap oksidasi pada suhu tinggi, tetapi tidak sekuat austenitic stainless steel.
    • Cocok untuk peralatan pemanasan dan sistem pembuangan gas.
  3. Martensitic Stainless Steel (410, 420)
    • Keras dan tahan aus, tetapi lebih rentan terhadap korosi dibandingkan tipe lainnya.
    • Digunakan untuk komponen pompa, katup, dan peralatan mekanis yang membutuhkan kekuatan tinggi.
  4. Duplex Stainless Steel (2205, 2507)
    • Kombinasi antara sifat austenitic dan ferritic, memberikan ketahanan korosi lebih tinggi.
    • Digunakan dalam lingkungan laut, pabrik pemurnian, dan industri gas alam cair (LNG).

Stainless steel sangat ideal untuk reaktor, heat exchanger, dan pipa transportasi bahan kimia yang membutuhkan ketahanan terhadap bahan agresif.

Flange besi AMG

Alloy Steel

Alloy steel adalah baja yang ditambahkan elemen paduan seperti nikel, kromium, molibdenum, vanadium, dan mangan untuk meningkatkan sifat mekaniknya. Dalam industri petrokimia, alloy steel digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan tinggi dan ketahanan terhadap suhu ekstrem.

Keunggulan Alloy Steel:

  • Ketahanan Suhu Tinggi: Cocok untuk aplikasi yang melibatkan panas tinggi seperti boiler dan peralatan pembakaran.
  • Kekuatan dan Kekerasan Tinggi: Dapat bertahan dalam lingkungan dengan tekanan tinggi.
  • Ketahanan Korosi Lebih Baik Dibandingkan Carbon Steel: Meskipun tidak setahan stainless steel, alloy steel tetap memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap lingkungan korosif.
  • Ketahanan Fatigue yang Baik: Cocok untuk komponen yang mengalami tegangan dinamis seperti poros, roda gigi, dan bagian mesin lainnya.

Dalam industri petrokimia, alloy steel digunakan dalam heat exchanger, boiler, pressure vessel, dan bagian dari turbin gas dan uap.

Engineering Plastics (Plastik Rekayasa)

Selain logam, industri petrokimia juga memanfaatkan plastik rekayasa yang memiliki sifat unggul dalam hal ketahanan kimia, ketahanan suhu, dan fleksibilitas desain.

Jenis-Jenis Engineering Plastics dan Kegunaannya:

  1. PTFE (Polytetrafluoroethylene, Teflon)
    • Memiliki ketahanan kimia yang luar biasa.
    • Digunakan dalam seal, gasket, dan pelapis pipa yang menangani bahan kimia agresif.
  2. PEEK (Polyether Ether Ketone)
    • Ketahanan suhu tinggi hingga 250°C dan tahan terhadap pelarut kuat.
    • Digunakan dalam komponen pompa, katup, dan peralatan pemrosesan minyak dan gas.
  3. PVDF (Polyvinylidene Fluoride)
    • Memiliki ketahanan UV dan kimia yang sangat baik.
    • Banyak digunakan dalam pipa dan tangki penyimpanan bahan kimia agresif.
  4. PA (Polyamide/Nylon)
    • Tahan aus dan gesekan rendah.
    • Digunakan dalam komponen bearing, roda gigi, dan lapisan pelindung kabel.
  5. UHMW-PE (Ultra-High Molecular Weight Polyethylene)
    • Ketahanan abrasi yang sangat tinggi.
    • Digunakan dalam liner tangki dan conveyor belt untuk menangani material abrasif.

Engineering plastics menjadi pilihan dalam aplikasi di mana logam tidak dapat digunakan karena masalah korosi atau kebutuhan isolasi listrik.

Artikel Pilihan

Berlangganan AMG Mail

Dapatkan update informasi eksklusif dan penawaran spesial dengan berlangganan AMG Mail!