Distributor Jual Fitting Pipa Valve Flange Pipa Jakarta

Telepon: 021-22687714

WhatsApp: 081384999594

Begini Detail Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit

begini proses pembuatan minyak goreng kelapa sawit

Seperti Anda tahu, minyak kelapa sawit adalah salah satu bahan baku di dunia yang mempunyai banyak khasiat / kegunaan. Minyak kelapa sawit biasa dijumpai pada produk shampoo, pasta gigi hingga makanan dan minuman seperti kue atau krimer kopi.

Tapi, bagaimana sebenarnya proses pembuatan minyak kelapa sawit?

Produksi minyak sawit sendiri dimulai dari benih kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit mempunyai masa produktif selama 25-30 tahun, maka dari itu pemilihan benih sangat berpengaruh pada produktivitas dalam beberapa dekade mendatang.

Benih kelapa sawit kemudian ditanam pada kebun pembibitan yang selalu mendapatkan pemeliharaan intensif selama 8 bulan pertama saat masa pertumbuhannya, untuk kemudian dialihkan ke perkebunan.

pembuatan minyak kelapa sawit

Di perkebunan, kelapa sawit yang masih muda terus disirami dan diberikan pupuk yang cukup selama masa pertumbuhan. Setelah 30 bulan / 2,5 tahun, kelapa sawit ini dianggap sudah matang dan siap dipanen, proses pemanenan sendiri dilakukan setiap 7-10 hari.

Buah kelapa sawit sering dikenal dengan sebutan Tandan Buah Segar (TBS). Orang yang memanen biasanya harus menggunakan dodos atau pisau dengan tiang panjang untuk memotong buahnya dari batang pohon. Buah yang sudah siap dipanen sangat mudah dikenali melalui warna yang merah cerah serta ada beberapa buah yang jatuh ke tanah.

Baca juga : Perbedaan Distributor Supplier Agen dan Reseller

Proses di pabrik

Kelapa sawit yang sudah dipanen kemudian dikirimkan oleh truk pengangkut ke pabrik, guna dibersihkan dengan menggunakan uap. Proses ini bertujuan agar buah bisa dilepas dari tandan dan juga mematikan enzim yang bisa menyebabkan kualitas buah menurun.

Setelah buah kelapa sawit terlepas dari tandannya, tandan buah yang kosong akan digunakan kembali ke tanah kebun untuk membantu menjaga kelembapan sebelum dijadikan pupuk saat proses pembusukan sudah terjadi. Oh ya, serat panjang di batang biasanya dimanfaatkan untuk membuat bantal kursi mobil dan juga kasur.

pengolahan minyak kelapa sawit

Setelah dilepas dari tandan, buah kelapa sawit kemudian diolah menjadi 2 produk utama :
1. Minyak Sawit Mentah (CPO), yang diekstrak dari mesocarp atau daging buah
2. Minyak Inti Sawit (PKO), yang berasal dari biji keras di tengah

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menekan buah, untuk memeras CPO dari mesocarp-nya. Minyak kemudian akan disaring dan dimurnikan agar terbebas dari kontaminasi dan dikeringkan untuk memenuhi spesifikasi standar CPO.

Selanjutnya CPO diproses ke dalam pabrik pengolahan guna menjadi minyak nabati (minyak goreng, margarin dan krim), bahan oleokimia (untuk deterjen dan pelumas), biodiesel (untuk bahan bakar) dan asam laurat (untuk kosmetik dan sabun).

Baca juga : Perbedaan Pipa Welded dengan Pipa Seamless

Sementara itu, ‘cake’ yaitu Bungkil Inti Sawit (BIS) yang terdiri dari campuran serat mesocarp dan cangkang yang tersisa di mesin pemerasan akan dimasukkan ke alat depericarper, yang bisa memisahkan serat mesocarp dan biji.

Serat mesocarp ini difungsikan sebagai biofuel atau bahan bakar hayati di boiler pabrik kelapa sawit, yang menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin dan memberi daya pada pabrik.

begini proses pembuatan minyak goreng kelapa sawit

Biji kelapa sawit tersisa atau dikenal sebagai inti sawit atau kernel akan dipecahkan dan dipisahkan cangkangnya. Cangkang ini untuk dijual kembali sebagai bahan bakar hayati, untuk kernel akan mengalami penghancuran lagi untuk menghasilkan minyak inti sawit (PKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).

Minyak inti sawit mentah (CPKO) akan mengalami proses pemurnian sebelum digunakan untuk produk makanan seperti krim non-susu dan es krim, kemudian sisa produksi dari bungkil inti sawit (PKE) biasanya digunakan untuk membuat pakan ternak.

Baca juga : Begini Pengertian Smelter Pertambangan dan Penjelasannya

Mendaur ulang sisa produksi

Sisa air limbah dari proses produksi minyak kelapa sawit biasa disebut Palm Oil Mill Effluent (POME) juga akan didaur ulang, baik sebagai pupuk atau sebagai bahan bakar untuk biodigester (alat yang digunakan untuk mengurai dan mengubah limbah organik menjadi biogas).

Sekarang hampir semua pabrik kelapa sawit menggunakan proses produksi agar terus-menerus berputar dengan meminimalkan limbah dan memaksimalkan efisiensi, yang juga syarat utama dari lembaga sertifikasi seperti Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Hal ini bertujuan agar dampak lingkungan lebih rendah dan produktivitasnya lebih tinggi dalam menciptakan produk yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia setiap hari secara berkelanjutan.

Baca juga : Pengertian Upstream Downstream pada Industri Minyak dan Gas

Yuk, bagikan konten ini
Mau Inquiry? Chat Sales